Tidak ada bukti tertulis tentang asal-usul sejarah Desa Cibeunying, tetapi dapat dipastikan bahwa Desa Cibeunying telah menjadi pemukiman yang senantiasa jumlahnya bertambah seiring dengan perjalanan waktu. Keterangan mengenai asal-usul Desa Cibeunying dapat diperoleh melalui cerita ataupun penuturan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, dan arsip Desa Cibeunying.
Penyajian tentang sejarah ataupun keadaan Desa Cibeunying disini tidak akan diuraikansecara luas namun demikian tetap berpijak dan tidak menyimpang dari sumber-sumber yang ada. Cibeunying adalah sebuah desa asli yang kejadiannya sebagai sebuah desa tidaklah berbeda dengan kebanyakan desa-desa yang lainnya, yakni pada mulanya, anggota-anggota masyarakat dari suatu suku bertempat tinggal disuatu tempat. Telah menjadi kebiasaan, jika penduduk bertambah banyak dan tanah untuk bercocok tanam mulai berkurang sebagian dari penduduk itu meninggalkan tempat asal, lalu pergi ketempat lain yang masih kosong serta subur tanahnya. Dengan demikian mereka mendirikan tempat-tempat yang baru. Tempat yang baru ini diperiangan dinamakan Babakan, Pedukuhan atau Padepokan. Setelah lambat laun padepokan menjadi besar, lalu dinamakan” Lembur atau Kampong “, hubungannya dengan tempat yang asal masih tetap kekal. Beberapa gabungan Lembur/Kampung dan Babakan inilah kemudia menjadi gabungan yang besar disebut Desa.
Demikian halnya dengan Desa Cibeunying yang terdiri atas gabungan beberapa Dusun, Dukuh atau Kampung. Adapun kampung yang pertama sekali dibuka adalah kampung Cibeunying pada tahun 1818 oleh Citra Wangsa yang berasal dari suku Sunda di Dayeuh Luhur. Cibeunying berasal dari kata Ci yang berarti air dan Beunying yaitu nama dari sebuah pohon. Citra Wangsa merasa damai dan tentram hidup dikampung ini karena dekat dengan mata air. Dan rupanya inilah yang menjadi dasar Citra Wangsa dan pengikut-pengikutnya untuk memberi nama kepada kampung itu dengan nama Cibeunying karena ditemukannya mata air disekitar pohon Beunying. Mereka sudah mengenal kehidupan secara teratur dengan bercocok tanam serta sudah memeluk agama Islam. Pemekaran Dusun babakan dilaksanakan pada tahun 1991 dengan tujuan efisiensi pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Kemudian dibagi menjadi dua Dusun Babakan dan Dusun Tarukahan.
Sebagamana telah diterangkan sebelumnya bahwa Desa Cibeunying terganggu keamanannya karena ulah para garong pada tahun 1825 bertepatan dengan meletusnya Perang Diponegoro. Kemudian atas prakarsa Citra Wangsa meminta bantuan kepada Embah Dalem dari Yogyakarta yang selanjutnya memerintahkan pengikutnya bernama Praja Dipa untuk membantu menumpas para garong.
Desa Cibeunying kembali aman setelah mendapat bantuan dari Praya Dipa, maka sebagai rasa terima kasih masyarakat Desa Cibeunying kepada Praja dipa itu, sepakatlah Citra Wangsa bersama pengikutnya memberi kehormatan dengan mengangkat Praja Dipa sebagai Kepala Desa Cibeunying pertama, hingga sekarang ini Desa Cibeunying telah mengalami pergantian Kepala Desa.
Lambang Kabupaten Cilacap
Peta Wilayah Kabupaten Cilacap
Silsilah Kepala Desa
Berikut silsilah Kepala Desa Cibeunying mulai dari
awal didirikan sampai dengan sekarang
Nama Lengkap
Periode Menjabat
Nama Lengkap
Periode Menjabat
Nama Lengkap
Periode Menjabat
Nama Lengkap
Periode Menjabat
Nama Lengkap
Periode Menjabat
Nama Lengkap
Periode Menjabat